Cari disini / searching.....

Selasa, 30 Desember 2014

BAB I KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

BAB I
KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

A.    Pengertian Metode Penelitian Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu pilar kebangkitan suatu bangsa. Bahkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945, secara jelas Negara menjadikan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai tujuan Negara. Melihat dari tujuan tersebut, pemerintah berkewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan dengan sebaik-baiknya. Usaha pemerintah ini, di tahun 2003 diwujudkan dalam bentuk Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Selain membentuk suatu sistem pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan juga harus dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang cukup efektif dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan adalah dilakukannya penelitian di bidang pendidikan.
Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematik dan teliti teliti untuk mengetahui jawaban serta mencari solusi dari suatu masalah yang dihadapi. Cara untuk mengatahui inilah yang selanjutnya disebut sebagai metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010: 3). Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam, yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Penelitian pendidikan yang bersifat penemuan misalnya, menemukan metode mengajar matematika yang efektif, efisien, dan menyenangkan, media pendidikan, system evaluasi, criteria guru professional, dan lain-lain. Penelitian bersifat mengembangkan misalnya, mengembangkan metode mengajar yang telah ada sehingga menjadi lebih efektif. Penelitian bersifat pembuktian misalnya, membuktikan keragu-raguan terhadap metode mengajar yang diimpor dari luar apakah efektif untuk di Indonesia atau tidak.
Kegiatan penelitian inilah yang diharapkan untuk menemukan solusi dari berbagai permasalahan pembelajaran/ pendidikan di Indonesia. Dengan kegiatan penelitian inilah sangat dimungkinkan ditemukannya berbagai macam metode pembelajaran yang cocok diterapkan di Indonesia. Penelitian juga akan memungkinkan ditemukannya produk media pembelajaran yang akan membantu proses penyampaian konsep dengan lebih mudah. Penelitian juga akan dapat menjawab tantangan evaluasi seperti apa yang sesuai dan cocok untuk diterapkan di Indonesia.
Upaya menjadikan penelitian sebagai perilaku ilmiah bagi setiap akademisi akan membantu terciptanya suatu kondisi bangsa yang maju. Bisa dibayangkan setelah 67 tahun merdeka tetapi bangsa kita masih saja dikategorikan sebagai Negara berkembang dengan sumber daya manusia yang rendah. HDI memberikan penilaian kualitas manusia di suatu Negara dengan didasarkan pada kualitas pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Upaya peningkatan ketiga komponen di atas tidak bisa hanya dilakukan dengan menggelontorkan sebanyak-banyaknya uang, namun harus disertai kegiatan penelitian. Di negara-negara maju kegiatan penelitian sudah menjadi perilaku yang berkembang dengan sangat baik. Perhatikan perusahaan Honda, sejak perusahaan itu berdiri, sudah berapa jenis sepeda motor yang telah mereka produksi? Berapa banyak jenis mobil yang telah berhasil mereka pasarkan? Upaya memperbarui produk seperti itu hanya bisa dilakukan melalui kegiatan penelitian. Kalau dikaitkan dengan pendidikan, bisa dipahami bahwa saat ini banyak sekali metode pembelajaran baru yang berkembang, kegiatan-kegiatan hingga sampai mengantarkan ditemukannya metode pembelajaran sebagai sebuah produk baru itulah yang dinamakan penelitian. Dalam skala kecil saja, ketika Anda kehilangan uang misalnya, tentunya Anda akan mencarinya dengan berbagai cara. Melacak kembali di mana pertama kali uang hilang, bertanya kepada orang lain, dan sebagainya. Kegiatan itu juga bisa dikategorikan ke dalam kegiatan penelitian.

B.      Langkah-langkah penelitian
Di depan telah dikemukakan bahwa penelitian adalah suatu proses sistematik dan terencana untuk mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaa tertentu. Langkah-langkah yang dilakukan tersebut harus serasi dan saling mendukung satu sama lain, agar penelitian yang dilakukan mempunyai bobot yang cukup memadai dan memberikan kesimpulan-kesimpulan yang tidaka meragukan (Budiyono, 2003: 10). Langkah-langkah penelitian secara garis besar dituangkan dalam diagram berikut ini.
 



















Diagram 1.1 Siklus Penelitian Ilmiah

Secara lebih rinci, langkah-langkah yang dituangkan dalam diagram 1.1 pada umumnya dapat diperinci lagi ke dalam sepuluh langkah berikut ini.
1.      Identifikasi, pemilihan, dan perumusan masalah;
2.      Penelaahan kepustakaan;
3.      Penyususnan hipotesis;
4.      Identifikasi, klasifikasi, dan pemberian definisi operasional variable-variabel penelitian;
5.      Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data;
6.      Penyusunan rancangan penelitian;
7.      Penentuan sampel;
8.      Pengumpulan data;
9.      Pengolahan dan analisis data;
10.  Interpretasi hasil penelitian;

Langkah-langkah penelitian sebenarnya tidak harus kaku, beberapa ahli terkadang memberikan rincian langkah penelitian yang berbeda-beda, sebagaimana Schluter (1926) dalam Ahmad Kurnia, memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.
2.      Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin dipecahkan.
3.      Membangun sebuah bibliografi.
4.      Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
5.      Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.
6.      Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan data atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.
7.      Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok dasar dalam masalah.
8.      Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.
9.      Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.
10.  Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.
11.  Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.
12.  Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.
13.  Mengatur data untuk persentase dan penampilan.
14.  Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).
15.  Menulis laporan penelitian.

Selanjutnya Abclson (1933) memberikan 5 langkah berikut:
1.      Tentukan Judul Penelitian
Judul dinyatakan secara singkat dan jelas.
2.      Pemilihan Masalah
Dalam pemilihan masalah ini harus:
·         Nyatakan apa yang disarankan oleh judul.
·         Berikan alasan terhadap pemilihan tersebut. Nyatakan perlunya diselidiki masalah menurut kepentingan umum.
·         Sebutkan ruang lingkup penelitian. Secara singkat jelaskan materi. situasi dan hal- hal lain yang menyangkut bidang yang akan diteliti.
3.      Pemecahan Masalah
Dalam pemecahan masalah harus diikuti langkah-langkah sebagai berikut:
·         Analisa harus logis. Aturlah bukti dalam bentuk yang sistematis dan logis. Demikian juga halnya unsur-unsur yang dapat memecahkan masalah.
·         Prosedur penelitian yang digunakan harus dinyatakan secara singkat.
·         Urutkan data, fakta dan keterangan-keterangan khas yang diperlukan
·         Harus dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh termasuk referensi yang digunakan.
·         Tunjukkan cara data dilola sampai mempunyai arti dalam memecahkan masalah.Urutkan asumsi-asumsi yang digunakan serta luibungannya dalam berbagai fase penelitian
4.      Kesimpulan
·         Berikan kesimpulan dari hipotesa. nyatakan dua atau tiga kesimpulan yang mungkin diperoleh.
·         Berikan implikasi dari kesimpulan. Jelaskan bebernpa implikasi dari produk hipotesa dengan memberikan beberapa inferensi.
5.      Berikan studi-studi sebelumnya yang pernah dikerjakan yang berhubungan dengan masalah
Nyatakan kerja-kerja sebelumnya secara singkat dan berikan referensi bibliografi yang mungkin ada manfaatnya scbagai model dalam memecahkan masalah.
Sedangkan menurut Suryabrata (1989) langka-langka penelitian meliputi 11 langkah, yaitu :
1.      Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian
a.       Identifikasi Masalah Penelitian
Masalah penelitian dapat bersumber dari :
·         Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian
·         Seminar, diskusi, konferensi dan lain-lain pertemuan ilmiah
·         Pernyataan pemegang otoritas
·         Pengamatan selintas
·         Pengalaman pribadi
·         Perasaan intuitif
b.      Pemilihan masalah penelitian
Dalam memilih masalah penelitian ada 2 hal yang perlu dijadikan pertimbangan yaitu :
·         Pertimbangan dari arah masalahnya
·         Pertimbangan dari arah calon peneliti
c.       Perumusan masalah penelitian
·         Perumusan hendaklah dirumuskan dalam bentuk kalimat Tanya
·         Rumusan hendaklah padat dan jelas
·         Rumusan itu hendaknya memberi petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu.
2.      Penelaahan Kepustakaan
a.       Penelaahan sumber-sumber yang berupa buku
b.      Pemilihan berdasarkan pada prinsip:
1)      Relevansi
2)      Kemutakhiran ( kecuali studi sejarah )
c.       Penelaahan sumber-sumber yang berupa laporan hasil penelitian. Penilikan berdasarkan atas prinsip :
1)      Relevansi
2)      Kemutakhiran
3)      Bobot

3.      Perumusan Hipotesis
Perumusan hipotesis hendaklah mempertimbangkan:
a.       Hipotesis hendaklah menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih
b.      Hipotesis hendaklah dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan.
c.       Hipotesis hendaklah dirumuskan secara jelas dan padat
d.      Hipotesis hendaklah dapat diuji, artinya hendaklah orang mungkin mengumpulkan data menguji kebenaran hipotesis itu.
4.      Identifikasi, Klasifikasi dan Pendefinisian Variabel
a.       Mengidentifikasi variabel.
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor-faktor yang berperanan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti
b.      Mengklarifikasi variable
Berdasarkan proses kauantifikasinya, variabel digolongkan menjadi:
1)      Variabel nominal
2)      Variabel ordinal
3)      Variabel interval
4)      Variabel rasio
Berdasarkan atas fungsinya dalam penelitian variabel dibedakan menjadi:
1)      Variabel tergantung
2)      Variabel bebas
3)      Variabel moderator
4)      Variabel kendali
5)      Variabel rambang
c.       Merumuskan definisi operasional variabel-variabel
Definisi operasional dirumuskan berdasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati (diobservasi)
1)      Yang berdasar atas kegiatan-kegiatan (operations) yang harus dilakukan agar yang didefinisikan itu terjadi
2)      Yang berdasar atas bagaimana hal yang didefinisikan itu nampaknya (seringkali menunjuk kepada alat pengambil datanya)

5.      Pemilihan atau Pengembangan Alat Pengambil Data
Alat pengambil data harus memenuhi syarat-syarat:
a.       Validitas
b.      Reliabilitas
6.      Penyusunan rancangan penelitian
7.      Penentuan sampel
8.      Pengumpulan data
9.      Pengolahan dan analisis data
10.  Interpretasi hasil analisis
11.  Penyusunan laporan

Secara garis besar ada tiga kegiatan yang pasti dilakukan dalam kegiatan penelitian, yaitu: (1) Pembuatan Rancangan Penelitian, (2) Pelaksanaan Penelitian, dan (3) Pembuatan Laporan Penelitian. Ketiga langkah tersebut merupakan langkah yang sangat besar dan perlu penjelasan lebih lanjut.
Langkah-langkah penelitian selengkapnya adalah sebagai berikut:
1.      Memilih masalah
2.      Studi pendahuluan
3.      Merumuskan masalah
4.      Merumuskan anggapan dasar (hipotesis)
5.      Memilih pendekatan (metode penelitiannya)
6.      Menentukan variable dan sumber data
7.      Menentukan dan menyusun instrument
8.      Mengumpulkan data
9.      Analisis data
10.  Menarik kesimpulan
11.  Menulis laporan

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, sekilas mungkin akan tampak berbeda, namun sebenarnya langkah-langkah yang telah dijabarkan tersebut memiliki kesamaan satu dengan yang lainnya. Hal ini sangat dimungkinkan mengingat prinsip dari penelitian haruslah berdasarkan pada metode ilmiah yang bisa diamati dan dapat dipertanggungjawabkan keasahihannya.

C.    Manfaat atau luaran Penelitian
Penelitian pada dasarnya adalah usaha untuk memecahkan suatu permasalahan tertentu. Sebagai akibat dari usaha tersebut, maka akan dihasilkan suatu solusi. Suatu penelitian yang baik adalah jika solusi tersebut dapat diterima dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Dalam penelitian pendidikan, salah satu langkah yang urgen untuk dipahami oleh peneliti adalah mendasarkan penelitian kepada seberapa pentingkah penelitian ini dilakukan dan apakah luaran dari hasil penelitian ini bermanfaat untuk memberikan solusi bagi masalah pendidikan dan pembelajaran. Mengingat penelitian harus berakarkan pada masalah, dengan kata lain, jika dipandang tidak ada masalah yang harus dipecahkan maka tidak perlu diadakannya suatu penelitian.
Sebagai contoh misalnya, seseorang melihat bahwa belajar matematika di suatu sekolah tidak menggembirakan. Hal ini didasarkan dari fakta dan data yang ada bahwa nilai rata-rata matematika pada Ujian Nasional selalu lebih rendah dari nilai rata-rata mata pelajaran lainnya. Melihat masalah di atas, maka orang tadi bermaksud untuk melihat akar masalahnya, maka ia pun melakukan observasi (pengamatan) di sekolah tersebut. Dari hasil pengamatan, ia memberikan kesimpulan bahwa salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar matematika adalah dikarenakan pembelajaran menerapkan pembelajaran yang berpusat pada guru. Akibatnya siswa menjadi pasif.
Berkaca dari masalah tersebut, ia ingin memberikan solusi dengan mengubah proses pembelajarannya yang semula berpusat pada guru diubah dengan menerapkan pembelajaran Problem Solving (misalnya) yang mengedepankan keaktifan siswa. Selanjutnya ia melakukan penelitian. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pembelajaran Problem Solving menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada pembelajaran sebelumnya.
Dari contoh di atas, luaran yang diharapkan oleh peneliti adalah menjadikan Problem Solving sebagai solusi masalah bagi pembelajaran yang dihadapi oleh guru. Sehingga ia berharap metode ini dapat diterapkan di kelas-kelas. Ketika akhirnya semua sekolah mulai menerapkan Problem Solving maka luaran penelitian ini dikatakan baik dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Luaran-luaran inilah yang sangat penting untuk dicermati. Banyak penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa yang tidak didasarkan pada prinsip kebermanfaatan  ini. Sehingga, penelitian mahasiswa tak ubahnya sebagai karya yang hanya mengusung semangat asal lulus saja.

Sehingga perlu kiranya, peneliti (mahasiswa) untuk bisa memikirkan dampak luaran penelitian yang di lakukan. 

2 komentar: