Cari disini / searching.....

Selasa, 30 Desember 2014

Bagan Alur Kegiatan Penelitian

Bagan Alur Kegiatan Penelitian

 





































Diambil dari Suharsimi Arikunto (2010: 62)
Langkah 1. Memilih Masalah
Sebelum melakukan penelitian, hendaknya peneliti menentukan masalah yang ingin diangkat dalam penelitiannya. Masalah hendaknya berupa fakta dan didukung oleh data empiric seperlunya untuk memperkuat masalah yang ingin di angkat.

Langkah 2. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dimaksudkan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya. Studi pendahuluan dapat pula dilakukan melalui kegiatan observasi di tempat/ subjek penelitian agar lebih dekat dan jelas dalam memahami serta melihat masalah yang ada. Studi pendahuluan juga dapat dilakukan dengan  penelaahan kepustakaan. Penelaahan kepustakaan dimaksudkan agar peneliti memiliki bekal teori yang memadai dalam menghadapi masalah penelitiannya. Hasil akhir dari kegiatan studi pendahuluan adalah dihasilkannya solusi yang mungkin dari masalah yang telah ditentukan.

Lanhkah 3. Merumuskan Masalah
Perumusan masalah akan memperjelas apa yang akan dilakukan oleh peneliti selanjutnya. Karena dalam perumusan masalah, peneliti sudah memiliki gambaran yang cukup mengenai tujuan dan arah penelitiannya. Biasanya perumusan masalah akan menghasilkan tujuan penelitian.
Catatan: Pada umumnya (mengacu pada laporan penelitian) kalimat yang digunakan dalam rumusan penelitian disesuaikan dengan pendekatan atau metodologi penelitian yang digunakan oleh peneliti.
Penyusunan rumusan masalah secara lebih detail akan dibahas pada bagian tersendiri
Langkah 4. Merumuskan Anggaran Dasar dan hipotesis
Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya. Anggapan dasar biasanya dituangkan dalam bentuk hipotesis, yaitu dugaan sementara dari penelitian yang akan dilaksanakan.

Langkah 5. Memilih pendekatan
Yang dimaksudkan dalam “pendekatan” adalah metode penelitian yang akan digunakan. Pendekatan yang biasanya digunakan dalam Tugas akhir mahasiswa adalah: (1) Penelitian Eksperimen, (2) Penelitian Korelasi, (3) Penelitian Komparatif, (4) Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan (5) Penelitian Deskriptif.
Pada pelaporan penelitian, pendekatan/ metodologi penelitian akan ditulis pada BAB III.

Langkah 6. Menentukan Variabel dan Sumber Data
Dalam rumusan masalah selalu dimunculkan variable penelitian, yatu sesuatu yang ingin diteliti pengaruhnya. Atau juga bisa diartikan sebagai sesuatu yang ingin dimanipulasi keberadaannya. Kemudian secara jelas, peneliti harus menentukan data seperti apa yang diinginkan untuk diperoleh dalam penelitian. Data yang diperoleh ini bisa berupa nlai akhir (prestasi siswa), indeks motivasi, indeks keaktifan, indeks partisipasi, indeks minat, kemampuan awal, keadaan lingkungan belajar, dan sebagainya.

Langkah 7. Menentukan dan Menyusun Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat pengumpulan data atau alat yang bisa digunakan untuk mengukur pengaruh variable yang dimanipulasi keberadaannya. Misalnya, jika ingin mengukur prestasi siswa maka instrument yang digunakan adalah soal tes prestasi belajar. Jika peneliti ingin melihat kemampuan awal siswa, maka instrument yang digunakan adalah nilai raport. Jika peneliti ingin melihat indeks motivasi, indeks kreatifitas, minat, maka instrument yang digunakan adalah berupa angket.
Pada PTK, instrument yang digunakan biasanya menggunakan lembar observasi.

Langkah 8. Mengumpulkan data
Langkah ini dapat dikatakan sebagai langkah penelitian. Pada langkah ini, peneliti terjun ke lapangan (tempat penelitian) dengan membawa instrument yag diperlukan untuk mendapatkan data yang diinginkan. Dalam langkah ini peneliti harus benar-benar hati-hati, karena kesalahan dalam pengumpulan data akan berakibat kesalahan dalam penarikan kesimpulan. Bisa jadi hipotesis yang telah dibangun sebelumnya tidak terbukti kebenarannya.

Langkah 9. Analisis Data
Setelah peneliti memperoleh data yang memadai dan diinginkan, selanjutnya data tersebut dianalisis. Proses analisis data adalah bagian yang cukup menyenangkan karena peneliti sudah hampir pada akhir kegiatan penelitian. Pada analisis data, peneliti menggunakan rumus-rumus statisisk yang diperlukan. Pemilihan rumus statistic juga dipengaruhi oleh pendekatan yang dipilih oleh peneliti.
Pada penelitian eksperimen dan komparasi, biasanya peneliti menggunakan uji-t atau uji analisis variansi (anava). Pada penelitian korelasional, biasanya peneliti menggunakan uji korelasi. Pada penelitian tindaka kelas, biasanya peneliti menggunakan statistic deskriptip saja (rataan dan standar deviasi).

Langkah 10. Menarik kesimpulan
Kegiatan penarikan kesimpulan didasarkan pada analisis data yang dilakukan sebelumnya. Pada kegiatan ini peneliti akan membandingkan antara hasil analisis statistic dengan hipotesisnya. Jika sesuai maka ia akan gembira. Dan jika tidak sesuai maka biasanya akan terjadi kekecewaaan, frustasi, pusing, kebingungan yang berat. Dan inilah yang terjadi pada kebanyakan mahasiswa. Sebenarnya hal ini tidak perlu dirisaukan. Ketika hipotesis dan analisis data tidak sama, maka peneliti tinggal memberikan analisis secara teori mengapa hipotesisnya tidak terbukti. Pada bagian ini sebenarnya adalah menguji seberapa besar rasa kejujuran peneliti. Ingat! Peneliti harus memiliki sifat jujur dan haram hukumnya melakukan manipulasi apapun.

Langkah 11. Menyusun Laporan Penelitian.
Penyusunan laporan penelitian menandakan bahawa penelitian sudah selesai dan siap untuk dipublikasikan ke khalayak ramai. Penyusunan laporan Penelitian harus sesuai dan mengacu pada aturan atau kaidah penulisan karya ilmiah yang telah ditentukan. Biasanya mahasiswa sudah senang.
Contoh: Penelitian Eksperimen dan Penelitian Tindakan Kelas

Langkah 1. Memilih Masalah
Seseorang mengamati hasil Ujian Nasional tingkat Sekolah Dasar di wilayah Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo, diperoleh hasil bahwa nilai rata-rata matematika lebih rendah dibanding nilai rata-rata mata pelajaran lainnya. Masalah ini di dukung dengan data hasil ujian nasional yang ia peroleh dari UPT Diknas Pendidikan Nasional di wilayah tersebut. Sehingga timbul masalah mengenai rendahnya nilai rata-rata matematika.
Selain itu ia juga menyoroti masalah aktivitas belajar siswa. Diperoleh temuan, siswa tidak aktiv dalam mengikuti pembelajaran.

Langkah 2. Studi Pendahuluan
Melihat akar permasalahan tersebut, peneliti bermaksud untuk mengadakan perbaikan kualitas pembelajaran agar nilai matematika meningkat. Ia mencari literature dan teori yang memadai untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. Dari hasil pengkajian itu, peneliti menawarkan solusi untuk merubah metode pembelajarannya. Ia ingin mengubah pembelajaran ekspositori (ceramah) yang biasanya dipakai oleh guru menjadi Pembelajaran dengan pendekatan realistic.

Langkah 3. Merumuskan Masalah
Setelah diperoleh solusi, selanjutnya ia merumuskan masalah sebagai berikut.
Metodologi Penelitian
Rumusan Masalah
P. Eksperimen
“Apakah pembelajaran dengan pendekatan realistic akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada pembelajaran dengan pendekatan ekspositori?”
P. Tindakan Kelas
1.      Apakah pembelajaran dengan pendekatan realistic dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?
2.      Apakah aktivitas belajar siswa akan meningkat melalui pembelajaran dengan pendekatan realistic?



Langkah 4. Merumuskan Anggaran Dasar dan hipotesis
Dari hasil studi dan kajian pustaka yang dibaca sebelumnya, dapat dikatakan bahwa pendekatan realistic memiliki banyak kelebihan dibandingkan pembelajaran eksposiori (ceramah). Sehingga peneliti memberikan dugaan sementara bahwa pendekatan realistic akan lebih baik daripada ekspositori. Sehingga disusunlah hipotesis sebagai berikut, “Pembelajaran dengan pendekatan realistic akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada pembelajaran dengan pendekatan ekspositori”.

Perhatikan! Penelitian Eksperimen.
Rumusan Masalah
Apakah pembelajaran dengan pendekatan realistic akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada pembelajaran dengan pendekatan ekspositori?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan pendekatan realistic akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada pembelajaran dengan pendekatan ekspositori.
Hipotesis
Pembelajaran dengan pendekatan realistic akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada pembelajaran dengan pendekatan ekspositori
Adakah saling keterkaitan?

Rumusan Masalah
1.      Apakah pembelajaran dengan pendekatan realistic dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?
2.      Apakah aktivitas belajar siswa akan meningkat melalui pembelajaran dengan pendekatan realistic?
Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan pendekatan realistic dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2.      Untuk mengetahui apakah aktivitas belajar siswa akan meningkat melalui pembelajaran dengan pendekatan realistic
Hipotesis
1.      Pembelajaran dengan pendekatan realistic dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2.      Aktivitas belajar siswa akan meningkat melalui pembelajaran dengan pendekatan realistic.



Langkah 5. Memilih pendekatan
Dari Permasalahan yang diangkat di atas, pendekatan yang paling sesuai adalah dengan pendekatan Eksperimentasi dan Penelitian tindakan kelas. Jika dilihat dari judul penelitiannya, permasalahan di atas dapat dibuat judul sebagai berikut.
Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Realistik Materi Perbandingan Pada Siswa SD kelas V Se-Kecamatan Purwodadi Tahun Ajaran 2011/2012
Metode Eksperimentasi
Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Materi Perbandingan Pada Siswa SD Kelas V Se-Kecamatan Purwodadi Tahun Ajaran 2011/2012
Penelitian Tindakan Kelas

Langkah 6. Menentukan Variabel dan Sumber Data
Variable yang ingin diteliti dari masalah di atas adalah pada pelaksanaan pendekatan pembelajaran realistic. Dari upaya pemanipulasian variable tersebut, peneliti akan melihat sejauh mana proses pembelajaran dengan pendekatan realistic akan berpengaruh pada prestasi belajar matematika siswa.
Data yang diharapkan oleh peneliti adalah data nilai tes prestasi pada materi pecahan.
Jika peneliti ingin melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan prestasi belajarnya. Maka berarti pengaruh yang diharapkan muncul dari hasil pendekatan pembelajaran realistic adalah pada sisi aktivitas dan prestasi belajar. Data yang ingin diperoleh peneliti dalam hal ini adalah data prestasi belajar dan data mengenai aspek aktivitas belajar siswa.
Metodologi
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Jenis Data
Eksperimen
Pembelajaran dengan Pendekatan Realistik
Prestasi Belajar Siswa
Data prestasi belajar
PTK
Pembelajaran dengan Pendekatan Realistik
1.      Prestasi Belajar Siswa
2.      Aktivitas belajar siswa
1.      Data prestasi belajar
2.      Aspek Aktivitas belajar

Langkah 7. Menentukan dan Menyusun Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Metodologi
Instrumen
Ekspermen
Soal   Tes prestasi Belajar  Materi Pecahan
PTK
1.      Soal   Tes prestasi Belajar  Materi Pecahan
2.      Lembar Observasi/ Angket Aktifitas Belajar

Langkah 8. Mengumpulkan data
Setelah instrument siap, maka peneliti terjun ke lapangan untuk melakukan penelitian (memanipulasi variable) serta mengumpulkan data dengan instrument tadi.

Langkah 9. Analisis Data
Setelah peneliti memperoleh data yang memadai dan diinginkan, selanjutnya data tersebut dianalisis dengan rumus statistic yang sesuai.

Langkah 10. Menarik kesimpulan
Membuat kesimplan dari hasil analisis

Langkah 11. Menyusun Laporan Penelitian.
Menyusun laporan penelitian.


Perbedaan Penelitian Eksperimen dan Kausal Komparatif

Kedua penelitian ini, Eksperimen dan Kausal Komparatif, merupakan jenis penelitian yang ingin membandingkan dua kondisi yang ingin diteliti. Namun perbedaannya terletak pada proses penelitiannya. Pada penelitian eksperimen, peneliti harus memanipulasi variable (mengajar) sedangkan pada kausal komporatif, peneliti tidak perlu mengajar. Data yang diperoleh pada penelitian eksperimen diperoleh setelah proses mengajar, sedangkan pada kausal komparatif data bisa diperoleh tanpa mengajar. Bisa dari data dokumen atau angket saja. Perhatikan gambar berikut ini!
 










Penelitian Eksperimen













Penelitian Kausal Komparatif



 






Penelitian Korelasi

1 komentar:

  1. Gambar Bagan Alur Kegiatan Penelitian tidak terlihat pada halaman postingan, sehingga tidak terbaca dengan jelas, termasuk gambar-gambar yang lainnya.
    Apakah hal ini memang disengaja oleh penulis ? atau karena ada kesalahan teknis ?

    BalasHapus